
tepat pukul 02.30 kami berjalan sekitar beberapa menit untuk menuju batu tumpang. setelah sampai di tenda kami beristirahat sejenak dan panitia mulai menyiapkan makanan.
Tak terasa
adzan asar berkumandang, kami segera melaksanakan solat berjamaah. setelah itu
upacara pembukaan pelantikan pun dimulai. kami mendengarkan sambutan sambutan
dari waka kesiswaan, perwakilan guru, pembina ekskul, dan ketua pelaksana
pelantikan. upacara berlangsung dengan lancar. setelah upacara selesai
dilaksanakan kami mencari tempat mandi di curug cipeuteuy. Disana airnya sangat
jernih dan sejuk sekali, cuacanya pun sangat mendukung untuk kegiatan
pelantikan saat itu.
Hari semakin gelap, suasana mulai ramai dengan suara kicauan jangkrik di setiap sudut rerumputan. semua anggota ekskul mulai makan bersama, dan do’a pun dipimpin oleh salah satu senior dari exskul Pramuka. Suasana makan malam saat itu mulai mencekam setelah adanya salah satu siswi yang menangis HISTERIS saat makan malam berlangsung, di karenakan tidak mendapatkan bagian makan karena tidak mau makan bersama di selembar daun pisang, mungkin karena jijik atau apalah. Solat isya mulai di gelar oleh semua anggota dan panitia pelantikan, yang menjadi imam solat saat itu adalah Bapak Dimyati dari guru kesiswaan. Tak lama setelah solat selesai kami di bebaskan untuk ngobrol dan istirahat sampai pukul 21.00.
Hari semakin gelap, suasana mulai ramai dengan suara kicauan jangkrik di setiap sudut rerumputan. semua anggota ekskul mulai makan bersama, dan do’a pun dipimpin oleh salah satu senior dari exskul Pramuka. Suasana makan malam saat itu mulai mencekam setelah adanya salah satu siswi yang menangis HISTERIS saat makan malam berlangsung, di karenakan tidak mendapatkan bagian makan karena tidak mau makan bersama di selembar daun pisang, mungkin karena jijik atau apalah. Solat isya mulai di gelar oleh semua anggota dan panitia pelantikan, yang menjadi imam solat saat itu adalah Bapak Dimyati dari guru kesiswaan. Tak lama setelah solat selesai kami di bebaskan untuk ngobrol dan istirahat sampai pukul 21.00.
Setelah istirahat selesai masuk
ke acara kreasi seni dan api unggun. Api mulai di nyalakan, sedikit demi
sedikit api mulai membesar, badan kami yang tadinya dingin menjadi hangat
setelah diselimuti api di keheningan malam itu. Setiap ekskul menampilkan
kreasi seninya masing masing, Saat penampilan kreasi seni dari kelompok anggota
tadjimalela berlangsung, salah satu dari senior kami yang bernama Kang Jana
Nurzaman memotret api unggun, niatnya sih katanya buat iseng-iseng tapi setelah
hasil jepretan dilihat dengan detail apakah yang menjadi semua anggota heran? Itu
adalah gambar gagak yang siap siaga yang di foto, semua pun heran dengan gambar
itu. Mungkinkah ada ruh pendiri Tadjimalela, Kang Djadjat Koesoemahdinata
disana untuk menengok anggota Tadjimalela baru? Apa beliau ingin bersilaturahmi
atau memberikan semangat pada kami?
Entahlah semua-pun terdiam dan
merenung. Setelah Gambar jepretan itu di perbesar, sepertinya dari asap merah
itu mirip sekali dengan peci dan orang yang sedang berdiri. Siapakah itu? Kami
bertambah heran. Hal itupun kami simpan
di dalam hati agar anggota lain tidak merasa rasa takut dan tak lagi di
bicarakan, kreasi seni saat itu masih berjalan
di antaranya, yang pertama dari
exskul pramuka menyanyikan lagu yang berjudul “Ayah peterpan”.. yang kedua exskul futsal… terakhir perwakilan anggota
pencak silat tadjimalela menampilkan goyangannya untuk menarik simpati semua yang
ada disana agar tidak langsung ngantuk. Dan terakhir guru-guru bernyanyi dengan gembira.
22.00 para peserta pelantik di wajibkan untuk tidur. Dan panitia menyiapkan pos pos dan materi yang akan disampaikan kepada peserta pelantikan.
22.00 para peserta pelantik di wajibkan untuk tidur. Dan panitia menyiapkan pos pos dan materi yang akan disampaikan kepada peserta pelantikan.
Sambil menunggu acara penyampaian materi yang dilaksanakan pukul 01.30, semua panitia bersantai, makan dan minum kopi untuk menghilangkan rasa ngantuk. Canda tawa riang gembira semua bercampur aduk, sharing bertukang pikiran dengan pelatih pembina dan senior membicarakan tentang gerak dan jurus-jurus tadjimalela.
Tak terasa waktu pun sudah menunjukkan pukul 00.00, para panitia bergegas menuju posnya masing masing. semua peserta yang dilantik tertidur dengan lelap. Tiba saatnya pelantikan pencak silat Tadjimalela dimulai. peserta yang tertidur mulai dibangunkan, lalu mereka diberi arahan dengan jelas agar tak ada masalah di perjalanan, dan dibentuk per-kelompok, 1 kelompok yaitu berjumlah 10 orang, yang dipilih 5 orang dari ekskul Tadjimalela, 3 orang dari ekskul pramuka dan 2 orang dari eskul futsal.
Malam itu pukul 00.30 kelompok pertama bergegas menuju pos pertama. khususnya dari eskul Tadjimalela menyampaikan materi tentang pancadarma, pos kedua tentang tatalibatin. pos ketiga menjelaskan dasar atau jurus 1. pos keempat tentang sejarah Tadjimalela. yang kelima evaluasi. dan pos yang terakhir yaitu arahan dari senior untuk memberikan motivasi agar lebih semangat lagi dalam latihan. Sebelum melewati setiap pos di atas para peserta melewati pos bayangan. pos bayangan yaitu pos yang tidak memberikan materi tapi tugasnya untuk memberitahukan jalan menuju pos selanjutnya. pos ini dijaga oleh 1 orang panitia.
waktu menujukkan pukul 03.00 dini hari, acara penyampaian materi telah selesai disampaikan, semua peserta, panitia, dan senior kembali ke tenda masing masing. acara pelantikan berlangsung lancar dan kami pun pulang ke tenda untuk beristirahat sampai subuh tiba untuk meregangkan otot-otot mata yang sudah lelah. Setelah semua pelantikan selesai dilaksanakan akhirnya di tutup dengan upacara peresmian anggota baru, pagi hari itu terasa canda tawa semakin terlihat karena acara mandi di curug Cipeuteuy bersama. Baca juga >> Sejarah Perguruan Silat Tadjimalela
Sumber referensi : Miftah Hasanah (Anggota Tadjimalela Man Karawang)